Cegah Terjadinya Kecurangan

Bawaslu Ajak Masyarakat awasi Pemilu 2019  

Distribusi Logistik Suara KPUD DKI Jakarta

SOLO--(KIBLATRIAU.COM)-- Guna mengikis terjadinya kecurangan saat penyelenggaraan pesta demokrasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo mengajak berbagai kalangan aktif mengawasi tahapan Pemilu 2019. Bawaslu juga secara intensif melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif di kalangan masyarakat secara estafet di 5 kecamatan. Sejumlah kelompok atau komunitas masyarakat di tingkat bawah, menjadi sasaran ajakan Bawaslu untuk turut mengawasi tahapan pemilu, baik Pileg maupun Pilpres. "Kami terus mengajak komunitas atau organisasi berbasis agama dan lainnya, untuk andil menjadi mata dan telinga dalam pengawasan pemilu. Tujuannya untuk meminimalisasi kecurangan-kecurangan yang mungkin akan terjadi di pemilu 2019," ujar Ketua Bawaslu Kota Surakarta, Budi Wahyono di Solo, Jumat (5/10).

Dengan sosialisasi tersebut diharapkan semakin menumbuhkan semangat masyarakat untuk turut mengawasi tahapan pemilu. Ia berharap masyarakat lebih aktif memberikan pengaduan dan pelaporan. Sehingga pengawasan akan lebih efektif dengan adanya kemudahan informasi dari masyarakat. "Bagi masyarakat yang memberikan informasi awal, kita permudah dengan akses WhatsApp," kata Budi. Saat ini, lanjut Budi, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Solo mencapai 408.787 penduduk. Sementara jumlah pengawas di tiap kelurahan hanya satu orang dan kecamatan, juga hanya tiga orang untuk bertugas selama tahapan pemilu. Sedangkan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Solo saat ini mencapai 1.732. Ia menyampaikan, jumlah tersebut nantinya akan menjadi catatan awal guna merekrut pengawas TPS saat mendekati pemilu di 2019 mendatang. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar